Sejarah

Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung secara resmi dibuka pada tanggal 20 Februari 2006 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam nomor DJ.II/25/2006. Dua tahun sejak resmi dibuka, Jurusan Fisika baru menerima mahasiswa pada tahun 2008 dan ini merupakan angkatan pertama mahasiswa fisika yang berjumlah 50 orang, jumlah ini terhitung banyak untuk angkatan pertama suatu program studi atau Jurusan.

Di awal masa pendirian, Jurusan Fisika dikelola oleh beberapa orang dosen dan tenaga kependidika dan pada tahun 2010 menerima tambahan 3 (tiga) orang dosen, hingga saat ini jumlah dosen di Jurusan Fisika adalah 9 (sembilan) dosen dengan 1 dosen Guru besar, 5 Doktor serta 2 Magister, juga 2 tenaga laboran dan 2 tenaga administrasi. Keterbatasan laboratorium di awal masa pendirian tidak menyurutkan pengelola dalam memenuhi hak mahasiswa untuk praktikum, Praktukum Fisika Dasar dilaksanakan di Laboratorium Fisika UPI dan Eksperimen Fisika dilaksanakan di Fisika ITB. Seiring berjalannya waktu Jurusan Fisika terus mengalami perkembangan yang pesat, dari bidang sarana dan prasarana, saat ini Jurusan Fisika memiliki 2 (dua) Laboratorium Pendidikan untuk praktikum fisika dasar dan fisika lanjut, 7 (tujuh) laboratorium riset dan 1 (satu) laboratorium Workshop. Terdapat beberapa kelompok riset di Jurusan Fisika, Fisika Nuklir dan Medis, Astrofisika, Fisika Instrumentasi dan Robotika, Fisika Material dan Geofisika.

Jurusan Fisika telah melakukan 2 (dua) kali akreditasi ke BAN-PT, saat ini predikat akreditasi Jurusan Fisika adalah B yang berlaku hingga 30 Desember 2025, saat ini juga Jurusan Fisika sedang mempersiapkan untuk akreditasi LAMSAMA.